Perkembangan Kereta Api Indonesia dari Tahun ke Tahun
A.kehadiran kereta api pertama di Indonesia mulai hadir sejak Tanam paksa hingga saat ini. Perusahaan yang dinasionalisasikan,Djawatan kereta api (DKA) berdiri setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 28 september 1945 atau sekitar sebulan setelah proklamasi. Di bawah ini adalah sejarah perkeretaapian pada rentang tahun 1875-1925 dan dalam bentuk sketsa.
Lokomotif pertama dibuat pada tahun 1804 dibuat oleh richard trevithick:
Lokomotif pertama dunia buatan richard trevithick
Sejarah perkeretaapian indonesia lahir setelah adanya tanam paksa diberlakukan oleh VAN DEN BOSCH,pada tahun 1825-1830 pada zaman itu ide perkeretaapian dibuat tujuannya adalah untuk mempermudah mengangkut hasil bumi dari kota satu ke kota yang lain.
Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Akhirnya, pada 1840 Kolonel J.H.R.VAN DER WIJCK mengajukan proposal pembangunan jalur kereta api di Hindia Belanda.Kereta api pertama di indonesia di bangun tahun 1867 di semarang,dengan rute semarang-Tanggung yang berjarak 26 km,oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische Spoorweg Maatchaapij)dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia atau Soerabaja.
Lokomotif pertama dunia buatan richard trevithick
Sejarah perkeretaapian indonesia lahir setelah adanya tanam paksa diberlakukan oleh VAN DEN BOSCH,pada tahun 1825-1830 pada zaman itu ide perkeretaapian dibuat tujuannya adalah untuk mempermudah mengangkut hasil bumi dari kota satu ke kota yang lain.
Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Akhirnya, pada 1840 Kolonel J.H.R.VAN DER WIJCK mengajukan proposal pembangunan jalur kereta api di Hindia Belanda.Kereta api pertama di indonesia di bangun tahun 1867 di semarang,dengan rute semarang-Tanggung yang berjarak 26 km,oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische Spoorweg Maatchaapij)dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia atau Soerabaja.
Pembangunan pertama
Kehadiran kereta api di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 juni 1864, oleh Gubernur jendral hindia beland, Mr. L.A.J Baron Sloet van den beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Nederlands-Indische spoorweg Maatchaapi" (NIS) yang dipimpin oleh Ir.J.P.Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 agustus 1867.
Perkembangan di luar Jawa
Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatra Utara(1886), Sumatra Barat (1891), Sumatra Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujung Pandang-Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak-Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.Keberhasilan swasta, NIS membangun jalan KA antara Stasiun Semarang-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Febuari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864-1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Pendudukan Jepang
Sampai dengan tahun 1, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah-Cikara dan 220 km antara Muaro-Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.
Jaringan rel
Pengembangan jaringan rel kereta api 1875 - 1925 dalam 4 tahap, yaitu:
- 1875 - 1888,
- 1889 - 1899,
- 1900 - 1913
- 1914 - 1925.
Jaringan setelah tahun 1875 hingga tahun 1888
Pembangunan Tahap I terjadi tahun 1876-1888. Awal pembangunan rel adalah 1876, berupa jaringan pertama di Hindia Belanda, antara Tanggung dan Gudang di Semarang pada tahun 1876, sepanjang 26 km. Setelah itu mulai dibangun lintas Semarang - Gudang. Pada tahun 1880 dibangun lintas Batavia (Jakarta) - Buitenzorg (Bogor) sepanjang 59 km, kemudian dilanjutkan ke Cicalengka melalui Cicurug - Sukabumi - Cibeber - Cianjur - Bandung. Pada tahun 1877 dibangun lintas Kediri - Blitar, dan digabungkan dengan lintas Surabaya - Cilacap lewat Kertosono - Madiun - Solo, dan juga lintas Jogya - Magelang.
Hingga tahun 1888 jaringan rel terbangun adalah:
- Batavia - Buittenzorg - Sukabumi - Bandung - Cicalengka
- Batavia - Tanjung Priok dan Batavia - Bekasi
- Cilacap - Kutoarjo - Yogya - Solo - Madiun - Sidoarjo - Surabaya
- Kertosono - Kediri - Blitar
- Sidoarjo - Malang dan Bangil - Pasuruan - Probolinggo
- Solo - Purwodadi - Semarang dan Semarang - Rembang
- Tegal - Balapulang
Jaringan setelah tahun 1889 hingga tahun 1899
Hingga tahun 1899 jaringan rel terbangun adalah:
- Djogdja - Tjilatjap
- Soerabaja - Pasoeroean - Malang
- Madioen - Solo
- Sidoardjo - Modjokerto
- Modjokerto - Kertosono
- Kertosono - Blitar
- Kertosono - Madioen - Solo
- Buitenzorg (Bogor) - Tjitjalengka
- Batavia - Rangkasbitung
- Bekasi - Krawang
- Cicalengka - Cibatu (Garut) - Tasikmalaya - Maos - Banjarnegara
- Cirebon - Semarang dan Semarang - Blora
- Yogya - Magelang
- Blitar - Malang dan Krian - Surabaya
- Sebagian jalur Madura
Jaringan setelah tahun 1899 hingga tahun 1913
Hingga tahun 1913 jaringan rel terbangun adalah:
- Rangkasbitung - Labuan dan Rangkasbitung - Anyer
- Krawang - Cirebon dan Cikampek - Bandung
- Pasuruan - Banyuwangi
- Seluruh jaringan Madura
- Blora - Bojonegoro - Surabaya
Jaringan setelah tahun 1813 hingga tahun 1925
Hingga tahun 1925 jaringan rel terbangun adalah:
- Sisa jalur Pulau Jawa
- Elektrifikasi Jatinegara - Tanjung Priok
- Elektrifikasi Batavia - Bogor:
- Sumatera Selatan: Panjang - Palembang dan
- Sumatera Barat: sekitar Sawahlunto dan Padang
- Sumatera Utara: Tanjung Balai - Medan - Pematangsiantar; dan Medan - Belawan - Pangkalansusu.
- Sulawesi: Makasar - Takalar dan rencana Makasar - Maros - Sinkang
- Sulawesi Utara: rencana Manado - Amurang
- Kalimantan: rencana Banjarmasin - Amuntai; dan rencana Pontianak - Sambas.
Untuk Kalimantan dan Sulawesi tidak terlaksana karena baru akan dimulai dibangun tahun 1941 dan Perang Dunia II meletus.
Berbagai lokomotif di Indonesia
Di Indonesia pernah ada lokomomotif dari berbagai jenis, antara lain:
- Tipe B
B2502
B5210
- Tipe BB
BB 300 16
BB 304 23
BB 20414
- Tipe C
C 300 11
C 5317
C 1507
- Tipe CC
- Tipe D
Beberapa lokomotif tipe CC:
CC 201 26
CC 206 13 04
CC 203 35
Beberapa lokomotif tipe D :
- Tipe F
Sip lanjutkan boss,,
BalasHapusSip lanjutkan boss,,
BalasHapusOk trima kasih boz
HapusMaen brooo
BalasHapusMakasih bro
HapusMakasih bro
BalasHapusGood
BalasHapusMakassih bro
HapusLumayan
BalasHapusIy terima kasih broo
HapusApkah anda sudah lahir pada tahun 1825. Sehingga ansda sudah tau perkembangan pada saat itu
BalasHapusBelum tetapi menurut sejarah yang ada memang sudah ada sejak tahun itu
HapusThomas😅
BalasHapusBagus bagus
BalasHapusTerima kasih kaka
Hapus